Perhatian terhadap Osiris dikarenakan kota besar menjadi tempat ziarah,
sebaik salah satu tempat untuk pemakaman sebenarnya yang diinginkan atau
untuk pembangunan tugu peringatan (monumen dibangun untuk menghormati
kematian seseorang yang jenazahnya berada ditempat lain). Perayaan dan
keinginan besar untuk bermain dari Osiris hidup dan mati diselenggarakan
disini mulai dari Dinasti ke 12 (1985-1795 SM) sampai dengan zaman
Masehi.
Satu dari monumen yang paling penting di wilayah tersebut adalah Candi
Seti I, yang mana dibangun untuk menghormati Osiris. Candi ini dipercaya
bahwa Seti yang merupakan arsitek dan perencana candi klasik Mesir yang
sungguh-sungguh terukur, tetapi saat terjadi pergantian pemimpin ketika
membangun pondasi terjadi kecelakaan sehingga membongkar tempat
terdapatnya tugu Djer, dan hal ini pada referensi Kerajaan Tengah
seperti tempat makam Osiris di luar kemungkinan dari kealiman, rumah
dari Seti I dan Ramses II diperluas dan ditinggikan dari tempat Osirion
dan kegemaran cara memuja Osiris menghubungkan candi Seti I kemudian.
Pada bulan Februari 1988, diinformasikan bahwa eksistensi dari
masyarakat Mesir tempat relief dianggap sebagai “enigma”. Tentu saja di
antara tulisan Hieroglip terdapat satu yang dapat dengan mudah
membedakan gambar yang menyerupai helikopter.Berita ini hampir dua tahun
lamanya telah dipublikasikan di Perancis. Beberapa orang mengemukakan
tentang skema tersebut dengan masuk akal menjelaskan kehadiran
“helicopter” diantara tulisan hieroglip.
Kelihatan dengan jelas, orang lain akan mengatakan bahwa gambar tersebut
tidaklah melukiskan “helikopter” tetapi lebih dari satu atau dua
pesawat, kapal selam dan bahkan sebuah UFO !Menurut Mike Dyall Smith
dari universitas Melbourne bahwa gambar tersebut makin terkenal karena
dipromosikan oleh kalangan “new age atau UFO buffs”. Para ahli Mesir
umumnya mengakui bahwa gambar pesawat asing yang terlihat jelas hanyalah
sebuah ilusi yang terjadi karena erosi permukaan batu (lihat kerusakan
di atas area langit-langit) dan proses pemahatan kembali dan menambal di
batu untuk menggantikan beberapa dari hieroglip-hieroglip.
Ketika tambalan jatuh keluar sedikit demi sedikit dari glip yang lama
dan glip yang baru menutupi dan berbentuk “jejak-jejak yang aneh”.
Penggunaan teknik tersebut disebut dengan istilah “Palimpsest”. Setiap
orang baik sajak dalam prasasti Mesir menjelaskan adanya tumpukan
pemahatan kembali dari prasasti hancur di masa Mesir kuno seperti
kebiasaan para raja mencari untuk memperoleh pharaoh yang sebelumnya
atau untuk mendiskreditkan mereka.
Namun sebenarnya, penjelasan ini tidak terlalu memuaskan. Benarkah
Abydos merupakan prasasti yang benar-benar menggambarkan adanya
teknologi luar angkasa atau kapal selam pada zaman Mesir Kuno? Yang
pasti, meski berbeda masanya, namun di Mesir ada suatu papirus yang
menceritakan kehadiran benda terbang aneh.Laporan tercatat yang cukup
tua mengenai kehidupan di langit lain ialah berasal dari abad ke-15
sebelum masehi, yang tertera pada buku harian Thutmosis III (Firaun
Mesir kuno dinasti ke-18, 1504-1450 SM).
Laporan yang ditulis dalam papirus (tulisan kuno) yang diketemukan oleh Alberto Siliotti, berbunyi demikian:
“Dalam tahun dua puluh dua (tahun 22, susah banget yaa..), dalam bulan
ketiga musim dingin, pada jam ke enam hari itu….para penulis dari Rumah
Kehidupan melihat adanya sebuah lingkaran api yang muncul di angkasa.
Dia tidak memiliki kepala dan nafasnya berbau busuk. Panjangnya 1 rod,
lebarnya 1 rod (5m). Dia tidak bersuara. Karena kebingungan mereka
bertiarap…Mereka menghadap Firaun untuk melaporkan apa yang telah mereka
lihat. Baginda Raja merenungkan dan memikir-mikirkan persoalan itu.
Sementara… beberapa hari kemudian, benda-benda itu bertambah banyak di
angkasa… Angkatan perang Firaun terus mengawasi benda- benda itu tatkala
Baginda Raja berada di tengah-tengah mereka.
Waktu itu adalah waktu setelah makan malam. Lingkaran-lingkaran api itu
kemudian tambah naik lebih tinggi di angkasa, menuju ke selatan. Ikan
dan itik berjatuhan dari udara. Dan Firaun menyuruh mengambil kemenyan,
kemudian dibakarnya untuk mendapatkan keamanan dan ketenteraman dalam
kehidupan rakyatnya…”
Selain itu, banyak penemuan artefak kuno yang aneh seakan menunjukkan
bahwa di masa lalu, nenek moyang kita telah berinteraksi dengan makhluk
dari luar angkasa. Ada juga yang mengkaitkan dengan sisa bangsa
Atlantis.
sumber: kaskus.us
0 Komentar:
Posting Komentar