Jumat, 07 Januari 2011

Terungkap, Rahasia Big Bang & Penciptaan Bintang (Big Bang bukan awal Semesta)

Headline

Sebuah studi kontroversial menyebut Big Bang bukan awal mula dari terbentuknya alam semesta. Big Bang dinilai hanya serangkaian kematian dan kelahiran kosmik.
Ahli fisika teoritis Roger Penrose dari University of Oxford mengatakan, pola melingkar di latar radiasi luas alam semesta menunjukkan bahwa alam semesta terlahir jauh sebelum Big Bang pada 13,7 miliar tahun silam. Alhasil, semesta menjalani siklus berulang kelahiran dan kematian.
Gagasan kontroversial Penrose dan Vahe Gurzadyan dari Yerevan State University di Armenia ini bertentangan dengan teori kosmologi standar yang dikenal sebagai inflasi. Teori ini mengatakan bayi kosmos mengalami lonjakan pertumbuhan besar dalam fraksi kecil pertama tiap detiknya.
Inflasi akan menghapus pola melingkar yang telah dideteksi Penrose dan Gurzadyan. Penrose mengklaim lingkaran itu menyediakan “dinding” kembali ke masa lalu Big Bang hingga episode terbaru alam semesta.
Dalam sebuah makalah, Penrose dan Gurzadyan menyatakan bahwa lingkaran itu dihasilkan oleh tabrakan antarlubang hitam super besar yang terjadi pada awal terbentuknya alam semesta. Hal ini menciptakan gelombang gravitasi seragam yang bisa masuk ke dalam alam semesta kita.
Fisikawan lain mengatakan gagasan itu menarik, tapi tak meyakinkan. “Keberadaan fitur koheren besar-besaran di latar belakang gelombang mikro bentuk ini, tampaknya bertentangan dengan model inflasi, dan akan menjadi pembeda model Penrose,” kata kosmolog David Spergel dari Princeton University.
”Makalah ini tak memberi cukup detail tentang analisis untuk menilai realitas lingkaran ini.”
Headline
Astronom menemukan 'rantai yang hilang' dalam evolusi alam semesta setelah Big Bang. Mulanya, ilmuwan tidak mengetahui apapun soal zaman kegelapan. Apa yang kini mereka ketahui?
Sebelumnya, periode antara peristiwa Big Bang pada 13,7 miliar tahun lalu dan penciptaan bintang pertama di alam semesta merupakan rahasia. Namun, ilmuwan dari Cambridge University berhasil membuat gebrakan baru.
Mereka menangkap cahaya yang dipancarkan dari lubang hitam tersebut untuk mencari tahu bagian yang sebelumnya tersembunyi dari sejarah alam semesta.
Ilmuwan berhasil menemukan sisa-sisa bintang pertama yang menjadi bukti setelah ledakan bintang awal. Yang mengejutkan, bintang tersebut 25 kali lebih besar daripada Matahari.
Profesor Max Pettini dari Institute of Astronomy, Cambridge, percaya bahwa penemuan gas tersebut mampu mengungkapkan asal usul alam semesta.
“Kami secara efektif mengintip ke Zaman Kegelapan menggunakan cahaya yang dipancarakan dari quarsar. Kami menemukan sejumlah kecil elemen yang muncul di awan pada proporsi yang sangat berbeda dari bintang normal saat ini.”
Paling signifikan, rasio karbon dari elemen tersebut 35 kali lebih besar dari karbon pada Matahari.
Bintang-bintang yang terbentuk pertama kali dipercaya memegang kunci mengenai bagaimana alam semesta berevolusi dari materi hidrogen dan helium menjadi satu elemen yang kana dan lebih berat seperti oksigen, karbon dan besi.
Sekitar setengah miliar tahun setelah Big bang, periode tersebut tidak dapt diakses oleh teleskop karena awan gas yang memenuhi bagian tersebut tidak transparan.

0 Komentar:

Posting Komentar