Sekelompok astronom, termasuk dua
asal NASA berhasil mengenali atmosfir sebuah planet super-Bumi bernama
GJ 1214b menggunakan teleskop Very Large Telescope yang ada di Paranal
Observatory in Chile.
Temuan yang dilaporkan di jurnal
Nature tersebut merupakan tonggak sejarah penting menuju kemampuan
mendeteksi atmosfir planet serupa Bumi, untuk mencari tanda-tanda
kehidupan.
Diperkirakan, planet ini diselimuti
lapisan tipis air atau lapisan awan tebal yang berada jauh di atas
permukaannya. Jika ia memiliki lapisan tipis air, GJ 1214b diperkirakan
mengandung es. Jika awan tebal, kemungkinan planet itu berbatu-batu,
serupa Neptunus, meski planet itu berukuran lebih kecil.
“Ini merupakan planet super-Bumi
pertama yang terdeteksi memiliki atmosfir,” kata Jacob Bean, astronom
NASA dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, seperti dikutip
dari Nasa, 2 Desember 2010. “Namun, meski telah menggunakan pengukuran
baru, kami tetap belum dapat memastikan dari apa atmosfir planet itu
terbuat,” ucapnya.
GJ 1214b, pertamakali ditemukan pada
Desember 2009, berukuran 2,7 kali lebih besar dari Bumi dan 6,5 kali
lebih berat. Ia mengorbit dekat dengan bintangnya yang redup, dengan
jarak 0,014 astronomical units atau sekitar 695 ribu kilometer.
Astronomical unit merupakan jarak
antara Bumi dan Matahari, yakni sekitar 149 juta kilometer. Mengingat
dekatnya jarak antara GJ1214b ke bintang yang ia kelilingi, kemungkinan
tidak ada kehidupan di planet tersebut. “Tahun depan, kami baru akan
memiliki jawaban pasti seputar apa dan bagaimana sebenarnya planet
ini,” kata Bean.
0 Komentar:
Posting Komentar