Bali, merupakan daerah yang akhir-akhir
ini dilanda masalah Rabies. Banyaknya anjing liar yang berkeliaran di
Bali, makin membuat penyebaran Rabies sulit dihentikan. Bagi penyayang
anjing, penyakit rabies merupakan momok yang harus dihindari.
Apakah Penyakit Rabies Itu?
Penyakit rabies atau yang sering disebut juga anjing gila merupakan
penyakit zoonosis (penyakit hewan yang dapat menular ke manusia).
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, family
Rhabdoviridae.
Cara Penularannya Melalui:
- Luka gigitan hewan penderita rabies.
- Luka yang terkena/terkontaminasi air liur penderita rabies.
- Infeksi vaksin rabies masih mengandung virus yang belum mati.
- Meskipun sangat jarang terjadi, rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang tercemar oleh hewan penderita rabies.
Virus
ini akan menyerang susunan syaraf pusat atau Central Nervous System
(CNS). Berdasarkan patogenesisnya, virus rabies ini menjalar dan
merambat dari susunan syaraf perifer (tempat luka gigitan) menuju CNS.
Virus rabies berada dalam air liur hewan penderita beberapa hari sebelum
menunjukkan gejala-gejala klinis dengan variasi antara 1-13 hari.
Gejala hewan yang terinfeksi bisa mengalami rabies buas atau rabies
jinak dan asystomatis.
Gejala Terjangkit Rabies:
- Demam,
- Nyeri otot,
- Sakit kepala.
-
Bila kuman rabies sudah menyerang bagian otak maka akan menyebabkan
rasa gelisah, kejang, paralisis/kelemahan otot otot, koma dan terakhir
adalah kematian.
Penanganan terbaik setelah digigit anjing,
tentunya adalah segera ke dokter setelah mengalami gigitan. Hal ini
dimaksudkan agar bisa segera mendapatkan vaksinasi rabies.
Hewan Yang Bisa Menularkan Rabies:
- Anjing (tersangka utama)
- Kucing
- Kera
- Kalelawar (kalong)
- Rakun
- Sigung
- Rubah
Pencegahan
yang sebaiknya dilakukan adalah menghindari kontak secara langsung
dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkan rabies. Karena kita tidak
pernah tahu asal-usul binatang tersebut.
0 Komentar:
Posting Komentar